Mengenal Nut Polishing Drum Pabrik Kelapa Sawit untuk Proses Produksi

Mengenal Nut Polishing Drum Pabrik Kelapa Sawit untuk Proses Produksi

Setiap alat atau mesin yang ada di pabrik kelapa sawit tentunya memiliki fungsi yang berbeda dan dapat mempengaruhi proses pengolahan dan produksi minyak kelapa sawit. Untuk pabrik sawit yang memproduksi 30 ton tbs per jam biasanya mempunyai jalur nut polishing drum. Jika terjadi stagnasi maka akan dapat membuat proses produksi menjadi terhenti

Nut Polishing Drum Pabrik Kelapa Sawit

Drum polishing pabrik kelapa sawit dapat membersihkan serabut atau sabut sawit yang masih menempel pada lapisan inti sawit atau nut. Karena kemurnian ijuk, kekuatan tumbukan biji pada dinding pemecah kacang dijamin maksimal. Selain itu, serat yang bersih pada inti sawit atau biji sawit menjaga kebersihan inti atau biji kelapa sawit

Sehingga struktur silo biji lebih awet dan biji dapat mengendap secara merata karena gangguan limbah yang lebih sedikit. Drum poles pabrik kelapa sawit umumnya terbuat dari baja setebal minimal 8 mm dan memiliki konveyor pendek di bagian bawah, selebar tiang pemisah, berguna untuk mendorong biji yang berjatuhan ke dalam rangka putar. Drum.

Depericarper Dan Fibre Cyclone Di Pabrik Sawit

Gerakan utama drum poles berputar sementara biji sawit tetap di tanah atau berputar, menciptakan gesekan yang menyebabkan serat atau fibre terlepas dari biji. Juga terletak di dalam drum pemoles adalah piring yang membawa biji sawit, yang dilas ke badan drum pemoles dan dimiringkan ke arah pergerakan biji. Keberadaan komponen ini cukup penting

Oleh karena itu, fungsi pelat pembawa ini tidak hanya untuk mengangkat benih tetapi juga untuk mendorong benih keluar dari drum poles. Butir sawit harus diangkat dan dibuang sendiri sehingga serabut yang lepas dapat dikumpulkan dengan cara hisapan fiber cyclone fan (sejenis rotasi inti sawit). Keberadaan alat ini perlu diperhatikan dan dirawat dengan baik

Destoner Dan Nut Hopper Di Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Destoner diartikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengambil batu atau benda lainnya yang terikat selain biji atau nut. Setelah melalui tahap ini, nit akan jatuh ke wet nut conveyor dengan menggunakan hisapan udara yang jatuh pada nut hopper. Setelah itu nut akan dibawa oleh conveyor menuju destoner untuk bisa mengambil batu atau benda lain yang menyangkut

Ripple Mill Dan Nut Grading System Pabrik Sawit

Nut yang sudah melalui stone crusher atau destoner diangkut dengan elevator ke nut hopper untuk disimpan sebelum nut dipecah pada ripple mill. Crusher melepaskan inti dari cangkang dengan cara menekan atau menggiling nut dengan kekuatan 97° dari inti yang pecah untuk meminimalkan inti pecah (broken nuts) hingga paling maksimal 15%.

LTDS 1 Dan LTDS 2 di Pabrik Sawit

Nut yang retak dapat berupa biji utuh, biji pecah, biji dengan cangkang yang masih ada, dan shell (cangkang). Nut yang retak dibawa ke LTDS 1 (lite tender dry separator) oleh conveyor pabrik yang retak dan elevator paduan yang retak. Begitulah tahapan yang dilalui dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit yang terjadi pada pabrik kelapa sawit di Indonesia

Setiap tahapan dilalui secara perlahan dan berurutan untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk itu, ketika terjadi kerusakan pada salah satu mesin maka akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Hal tersebut karena antara mesin yang satu dengan lainnya saling berhubungan dan mempengaruhi kualitas dan kinerja alat lainnya